الجمعة، 22 يونيو 2012

kafa'ah ???


Judul asli :
قول الحق بالبصيرة
في ابن المجترئ خبيث السريرة

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمدلله وكفى والصلاة والسلام على سيدنا محمد المصطفى وعلى آله وصحبه أهل الصدق والوفا
Waba'du

Ini adalah buku yang saya tulis secara terburu-buru *1 didalam buku ini saya menjelaskan akan salahnya ucapan dan pemikiran sesat yang dilontarkan orang yang terlalu berani dalam berfatwa pada satu hukum Allah swt.
Dia mengatakan bahwa: Diperbolehkan bagi selain syarif (keturunan pria baginda rasulallah dari sayyidah fatimah, terkadang mereka juga dipanggil sayyid atau habib. pent) untuk menikahi seorang syarifah (keturunan wanita baginda rasulallah dari sayyidah fatiamah, terkadang
mereka juga dipanggil hubabah. Pent) dengan berdalilkan perkataan ahli fiqh yang mengangkat nilai kafa'ah tatkala wanita dan wali terdekatnya telah memberikan izin.
Dibuku kecil ini saya akan menguraikan beberapa naskah syari'at yang menunjukkan akan salahnya pemikiran orang ini dan pengkhianatannya dalam mengartikan dalil-dalil ulama fiqih, dari sini kita baru akan bisa tahu busuknya hati orang ini, kitab ini juga sekaligus bermaksud untuk mengecam keras bagi orang yang mengatakan seperti apa yang dikatakan orang ini.



* Qoidah madzhab

Kita akan memulai kitab ini dengan menyebutkan beberapa qoidah madzhab, diantaranya:
الحكم يدور مع علته وجودا وعدما
Hukum akan terus berputar ketika ada sebab dan dikala sebab telah hilang maka hukumpun akan hilang*2.

العبرة بعموم اللفظ لا بخصوص السبب
Suatu hukum bisa dianggap dengan umumnya satu lafadz dan tidak tergantung kepada sebab*3.

Didalam kitab saya yang berjudul mir'atulhaq pernah saya sebutkan bahwasanya keluarga nabi itu mencakup:
Baitussukna : istri-istri baginda rasul
Baitunnasab : anak cucu baginda rasul dari kedua cucu beliau yang bernama Hasan dan Husain.

orang yang mengganggu mereka sama saja mengganggu nabi Muhammad saw. Dan mengganggu nabi Muhammad saw. Sama saja mengganggu Allah swt. Dan berhak untuk mendapatkan adzab serta la'nat.
Allah swt. Berfirman:

وما كان لكم أن تؤذوا رسول الله ولا أن تنكحوا أزواجه من بعده أبدا, إن ذلكم كان عندالله عظيما. الآية

Tidak selayaknya bagi kalian untuk mengganggu rasulallah atau menikahi istri-istrinya setelah kewafatannya selama-lamanya, sesungguhnya hal tersebut amatlah besar disisi Allah swt.
Allah swt. juga Berfirman:

إن الذين يؤذون الله ورسوله لعنهم الله في الدنيا والآخرة وأعد لهم عذابا مهينا. الآية

Sesungguhnya orang-orang yang mengganggu Allah dan rasulnya mereka akan mendapat la'nat Allah swt. Didunia dan akhira,t dan Allah swt. Telah menyiapkan bagi mereka adzab yang hina.

Lalu dimana orang ini meletakkan matanya dari dua ayat diatas, apakah dia tidak membacanya???? Apakah dia juga tidak melihat hadist yang saya pernah cantumkan di kitab saya yang berjudul Mir'atulhaq di bab yang ke empat.

Sesungguhnya tidak ada sesuatu yang lebih mengganggu hati para sadah keturunan baginda rasul saw. Yang lebih parah daripada dikala salah seorang syarifah dinikahi oleh seorang yang bukan sayyid, dan semua ulama sadah ba'alwy bersepakat bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan secara mutlak.
Para sadah adalah pusaka yang dititipkan baginda rasul SAW.

Saya sudah penah menulis dikitab saya yang berjudul mir'atulhaq bahwasanya mereka para ulama sadah adalah termasuk salah satu tsaqolain didalam hadits baginda rasul *4.


Assyekh Ibn hajar berkata:
أنهم معدن العلوم الدينية والحكم العلمية والأحكام الشرعية

mereka (para sadah) adalah sumber ilmu agama dan hikmah, mereka jugalah sumber bagi hukum-hukum syari'at.

Al-Allamah al-Habib Tohir bin Husain bin Tohir didalam mensifatkan mereka beliau berkata:
إنها هي العروة الوثقى لا يتمسك بها إلا الأتقى ولا يزيغ عنها إلا الأشقى وهي طريقة الرسول والخلفاء الفحول المأمور بالعض عليها بالنواجذ

Sesungguhnya mereka adalah ibarat tali yang kokoh yang tidak berpegang kepadanya kecuali orang yang bertaqwa dan tidak akan percaya kepadanya orang-orang yang celaka, mereka ini adalah jalannya baginda rasul dan kholifah-kholifahnya yang mulia yang mana kita diperintahkan untuk selalu mengikuti mereka dan menggigit ajaran mereka dengan geraham kita (jangan sampai berpisah dari ajaran mereka.pent)


*Dalil para sadah ba'alwy dalam masalah ini

Saudara saya al-allamah abdurrahman almasyhur berkata didalam kitabnya yang berjudul "bughyatul mursyidin" sebagai berikut:

مسألة : شريفة علوية خطبها غير شريف فلا أرى جواز النكاح وإن رضيت ورضي وليها الأقرب لأن هذا النسب الشريف لا يسامي ولا يرام ولكل من بني الزهرا فيه حق قريبهم وبعيدهم
Mas'alah:
Seorang syarifah alawiyyah1 jika dilamar oleh seorang yang bukan syarif maka menurut saya tidaklah boleh terjadi pernikahan antara keduanya meskipun syarifah tersebut dan wali nikah terdekatnya ridho dan menerimanya, karena nasab yang mulia ini tidaklah bisa dibandingi dan tidak ada yang mampu menyamainya dan semua dari keturunan azzahra (sayyidah Fatimah putri baginda rasul saw.) mempunyai hak atas syarifah tersebut.
Salaf kami semoga Allah meridhoi mereka mempunyai dalil-dalil yang kuat dalam hal ini, dalil yang membuat ahli fiqh tidak bisa berkutik.

فسلم تسلم ولا تخالف فتخسر وتندم

Menyerah saja niscaya engkau akan selamat
Dan jangan sekali-kali menentang pasti engkau akan merugi dan menyesal.

Didalam fatwa alhabib abdullah bin umar (bin yahya) beliau mengatakan:
Tidak terlintas dihati saya dan tidak pernah sampai kabar kepada saya bahwa ada seseorang pengikut para salaf yaitu satu kaum yang mana mereka adalah panutan serta tauladan bagi kita, diantara mereka terdapat ahli fiqh bahkan ada yang sampai derajat mujtahid, mereka para wali, qutub, tidak pernah saya dengar bahwa ada dari para pengikut mereka yang tidak satu derajat dengan mereka atau belum jelas nasabnya berani untuk menikahi anak-anak mereka sama sekali.
Setelah mendengar fatwa diatas, dimana orang ini mau meletakkan mukanya? ini adalah salah satu fatwa orang alim, dan orang alim ini pernah diakuinya sebagai guru, lalu dimana dia dari fatwa gurunya????

Adapun dalil yang menunjukkan bolehnya dan sahnya seseorang yang bukan syarif untuk menikahi seorang syarifah yang ridho atau walinya ridho ulama bersepakat bahwa hal tersebut boleh saja tapi harus denga sebab, seperti dikala takutnya terjerumus dalam perzinahan.

Tertuliskan didalam kitab "bughyatulmustarsyidin" ketika menyinggung masalah ini : memang benar diperbolehkan bagi seorang yang bukan syarif untuk menikahi seorang syarifah ketika terdapat jelas sebab-sebab yang fatal dan buruk seperti apabila syarifah tersebut jika tidak menikah ini akan menjadi sesuatu yang mudhorrot baginya.
sebagai contoh diperbolehkan bagi orang yang sangat membutuhkan makan untuk memakan bangkai,
diantara faktornya dan mudhorrotnya adalah : ditakutkan zina, atau berlaku mesum, keji sementara tidak ada yang mampu menjaganya maka diperbolehkan hal tersebut karena melihat faktor diantara keduanya mana yang lebih buruk, dan patutlah bagi seseorang untuk mengambil sesuatu yang lebih ringan kesalahannya.

Mendengar kalimat diatas mau lari kemana lagi orang ini??? Bagaimana bisa dia menghalalkan bangkai??? yaallah ini sangat mengejutkan.

Adapun dalil syari'at tentang larangan bagi orang yang bukan sayyid untuk menikahi seorang syarifah al-hasyimiyyah tidak ia sebutkan , malah dia sembunyikan karena ia takut fatwanya tidak akan diterima dikalangan masyarakat setelah ia bersungguh-sungguh untuk memperindah dan menyebarluaskannya kepada kalangan awam.


Fatwa ulama-ulama syafi'iy

Disini saya akan uraikan naskah-naskah yang menunjukkan larangan bagi yang bukan sayyid untuk menikahi seorang syarifah, diantaranya:
Ibn hajar berkata didalam kitab attuhfah:
ولا غير هاشمي ومطلبي كفؤا لهما لخبر مسلم :
إن الله اصطفى من العرب كنانة واصطفى من كنانة قريشا واصطفى من قريش بني هاشم.
- إلى أن قال- : نعم أولاد فاطمة منهم لايكافئهم غيرهم لأن من خصائصه صلى الله عليه وسلم أن أولاد بناته ينتسبون إليه في الكفاءة وغيرها كما صرحوا. انتهى ملخصا
"bagi seseorang yang keturunan bani hasyim dan bani muthalib tidak ada seorangpun yang kufu' (setara) dengan mereka, didalam kitab hadits karya imam muslim beliau menyatakan bahwa rasul saw. Bersabda : "sesungguhnya Allah telah memilih dari pada bangsa arab keturunan kinanah, dan memilih dari keturunan kinanah suku quraisy dan telah memilih dari suku quraisy bani hasyim.
Ibn hajar juga berkata : ya, para keturunan sayyidah fathimah termasuk bani hasyim, tidak ada yang kufu' dengan mereka selain golongan mereka. Karena termasuk khususiyyah keistimewaan bagi nabi Muhammad saw. "adalah anak-anak putri beliau dinisbatkan kepada beliau dalam masalah kesetaraan dalam hal menikah dan lain-lain", pendapat ini sebagaimana yang telah dijelaskan para ulama'. (selesailah ucapan ibn hajr dengan diringkas)

Asyaikh ar-romly juga berkata dalam kitab "annihayah":
ولا غير هاشمي ومطلبي كفؤا لهما لخبر :
إن الله اصطفى من العرب إلى آخر الحديث الذي فى التحفة إلى أن قال : نعم أولاد فاطمة منهم لايكافئهم غيرهم. إلى آخر ما في التحفة حرفا بحرف
"bagi seseorang yang keturunan bani hasyim dan bani muthalib tidak ada seorangpun yang kufu' (setara) dengan mereka, didalam hadits rasul saw. Bersabda : "sesungguhnya Allah telah memilih dari pada bangsa arab (seterusnya seperti hadist yang dikemukakan ibn hajr didalam kitab beliau "attuhfah", sampai kepada kalimat : ya, para keturunan sayyidah fathimah termasuk bani hasyim, tidak ada yang kufu' dengan mereka selain golongan mereka. Ucapan al-imam arromly sama seperti yang diucapkan ibn hajar didalam tuhfah)

Syekhul islam zakariya al-ansory berkata didalam kitab "fathulwahhab" (menukil kata-kata ibn hajr) :
ولا غير هاشمي ومطلبي كفؤا لهما لخبر مسلم :
"bagi seseorang yang keturunan bani hasyim dan bani muthalib tidak ada seorangpun yang kufu' (setara) dengan mereka, didalam hadits rasul saw. Bersabda……………..
Sama sperti hadist yang diatas yaitu dikitab "attuhfah" dan "annihayah" beliau juga mengatakan :
أولاد فاطمة منهم لايكافئهم غيرهم.
para keturunan sayyidah fathimah termasuk bani hasyim, tidak ada yang kufu' dengan mereka selain golongan mereka. Dari kitab fathulwahhab dan hasiyahnya bujaiyrimy.
Guru kami juga al-allamah al-habib abdullah bin umar bin yahya mengatakan didalam fatwah-fatwahnya bahwa :

قال ابن حجر والرملي في التجفة والنهاية أولاد فاطمة منهم لايكافئهم غيرهم.

Ibn hajar dan romly mengatakan didalam kitab attuhfah dan annihayah bahwa : para keturunan sayyidah fathimah termasuk bani hasyim, tidak ada yang kufu' dengan mereka selain golongan mereka.

Guru kami juga menyebutkan hadist yang telah disebutkan keduanya didalam kitab mereka masing-masing, kemudian berkata :

قال ابن حجر في كتابه الصواعق أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : كل ولد أب فإن عصبتهم لأبيهم ماخلا ولد فاطمة فإني أنا أبوهم وعصبتهم. انتهى
Ibn hajar mengatakan didalam kitabnya yang berjudul "assowa'iqulmuhriqoh" bahwasanya rasul saw. Bersabda :semua anak bernisbah kepada ayahnya kecuali anakcucu fatimah akulah ayah merekah dan nisbat mereka kepadaku.

Sebenarnya banyak sekali, diantaranya apa yang tercantum didalam kitab "jawahirul 'uqodayn" karya assayyid assamhudy, juga yang telah ditegaskan al-asykhor didalam fatwahnya dan masih banyak lagi yang bersependapat dengat pendapat diatas mereka menuliskannya dibuku-buku karya mereka dan fatwa-fatwa mereka.

Saya dibuku ini tidak mau panjang lebar karena menurut saya pendapat-pendapat diatas sudah lebih dari cukup bagi orang yang memang mencari kebenaran.

Dari keterangan yang telah lewat kita bisa pastikan bahwa orang ini antagonisif dari kesalahan dan kerusakan aqidahnya.
Jika kita meninjau lebih jauh kita akan dapatkan beberapa kesalahan-kesalahan besar yang ia lakukan.

1. Dia berusaha duengan sekuat tenaga mengadvertensikan dalil-dalil yang menurutnya boleh saja menikahi syaroif dengan menyembunyikan dalil-dalil syariat yang melarang terlaksananya hal tersebut yang jenisnya aksioma.
Sebagaimana yang kami telah uraikan diatas bahwasanya bagi orang yang tidak mengetahui hukum yang sebenarnya mereka akan menyangka kalau hal ini diperbolehkan oleh syari'at dan hal itu akan meremehkan serta mendisktreditkan zurriah keturunan suci baginda rasul saw.
Dan hal itu sangat jelas, secara tidak langsung dia telah menghinakan mereka para keturunan baginda rasul saw.

2. Kesalahannya yang lain adalah ia mengatakan bahwa: fatwa sadah ba'alwy itu tidak benar, Kalau memang benar itu yang ia katakan lalu kebenaran yang macam apalagi yang dia pegang dan syariat siapa yang dia ikuti?????

Nampaknya kesalahan orang ini sudah menunjukkan hatinya yang kotor, dan melihat dari kata-katanya maka kita dilarang untuk bergaul dengannya apalagi membantu serta menolongnya sebaliknya kita harus mengingkari fatwanya dan menjauhinya.

Perlu diketahui, jika memang dia diberi taufiq oleh Allah swt. Untuk bertaubat dan kembali kejalan yang benar maka Allah swt. Pasti akan menerima taubat hamba-hambanya yang bersalah, sesungguhnya Allah swt. Maha mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan yang mereka tampakkan.



*2 perihal yang perlu diperhatikan

Disini saya akan menjelaskan dua perihal yang perlu diperhatikan:

1. Apa motif dan sebab yang nampak jelas, kenapa orang-orang berani menlontarkan kata-kata yang tidak pantas terhadap sebagian sadah (keturunan baginda rasul saw.), dan tidak menghormati mereka???
Jawabannya adalah tidak lain karena sebagian kecil sadah itu sendiri yang menyimpang dari jalan salaf (pendahulu) mereka yang lurus dan berkecimpungnya mereka dalam kemungkaran yang begitu jelas sehingga hal itu menjadikan contoh yang jelek bagi orang-orang yang antagonisme.

Ingatlah bahwa dosa yang dilakukan ahlilbait lebih besar (hitungannya) daripada selain dari mereka sebagaimana disebutkan didalam al-qur'an, maka ingkar akan perbuatan dosa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang wajib menurut syari'at.

2. Bagi orang yang mencegah mereka dalam kemungkaran terutama bagi orang yang terkenal dengan kearifannya (kesalehannya) dan kecintaanya kepada orang arab (ahlilbait) yang selalu membela mereka maka pencegahan mereka tidaklah termasuk suatu kebencian kepada ahlulbait, barang siapa yang mengatakan demikian berarti dia salah dan tidak bersyukur kepada orang yang berbuat baik.

Guru kami alhabib abdullah bin umar bin yahya pernah menyebutkan didalam salah satu kitabnya "tadzkirotul mu'minin fi huquqi zurriyati sayyidil mursalin" sebagai berikut:
"Barang siapa yang ingkar dengan mencegah mereka dari perbuatan ma'siat atau ketika mereka meninggalkan kewajiban berarti ia telah menunjukkan rasa cintanya kepada mereka dan hal tersebut sangat dicintai oleh kakek mereka baginda rasulallah saw. Serta orang tersebut akan mendapatkan syafa'atnya kelak dihari kiamat".

Berhubungan dengan hal ini saya akan menceritakan satu cerita yang bagus sebagai contoh:
Suatu hari Seorang Tuan berkata kepada budaknya: "wahai budakku jikalau kau melihat tuan-tuan kecilmu (anak-anakku) berlaku nakal maka cegahlah mereka"
Ketika sang budak mencegah mereka dari perbuatan nakal mereka tiba-tiba ada yang berkata kepadanya: wahai budak alangkah beraniya dirimu, kenapa engkau sebegitu beraninnya mencegah anak tuanmu sendiri???
Maka spontan sang budak akan menjawab: tuankulah yang menyuruhku melakukan hal tersebut.
Hanya ini yang bisa saya sampaikan, dengan tanpa menyebutkan nama atau menentukan orang yang kami cela (kesalahannya) dan semoga sholawat dari allah senantiasa dicurahkan bagi nabi muhammad saw. keluarga serta sahabatnya dan segala puji bagi Allah swt.




Selesai di
Betawi
Syawwal 1331 H


Dilampiran akhir buku tertulis :
(telah selesai dinukil oleh putra beliau yang bernama abdulqodir pada hari minggu 19 juli 1964 M bertepatan dengan tanggal 9 robi'ulawwal 1384)




* catatan kaki (pent)

*1. Didalam kitab asli habib usman yang ditulis anaknya alhabib abdulqodir, habib usman menuliskan dipembukaan beliau: ini adalah عجالة, ujalah didalam bahasa Arab berartikan satu kitab yang ditulis secara terburu-buru ataupun kitab yang ditulis disatu waktu dan selesai diwaktu itu juga.

*2. Contohnya seperti meminum arak, hukumnya diperbolehkan ketika ada sebab-sebab khusus seperti tidak ada minuman lagi kecuali arak dan kalau dia tidak minum dia akan mati, ketika itu dia diperbolehkan untuk meminumnya, namun apabila sebab tersebut sudah hilang maka hukumnya kembali keasal.

*3. Contohnya seperti kejadian yang terjadi pada sahabat nabi ketika mereka bertanya kepada nabi, dari manakah mereka akan memulai sa'iy, apakah dari sofa atau marwah, rasulallah menyuruh mereka memulai dari shofa lalu berkata:
ابدأوا بما بدأ الله به mulailah sebagaiman allah telah memulai yaitu dari ayatnya yang berbunyi : إن الصفا والمروة من شعائر الله sesungguhnya shofa dan marwa adalah salah satu syi'ar allah. Disini Allah memulai dengan kata sofa bukan marwah maka dari umumnya satu lafadz kita bisa menentukan satu hukum.

*4. Tsaqolain adalah dua pusaka yaitu alqur'an dan keturunan baginda rasul saw. Sebagaimana yang tertulis didalam kitab mustadrok karya imam alhakim beliau menuliskan satu hadits riwayat dari zaid bin al-arqom, hadist tersebut berbunyi:

عن زيد بن أرقم رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم تركت فيكم الثقلين كتاب الله وأهل بيتي وإنهما لن يتفرقا حتى يردا علي الحوض.
Dari zaid bin arqom ra. Beliau mengatakan rasul saw. Bersabda: telah kutinggalkan kepada kalian dua pusaka : kitab allah (alqur'an) dan keluargaku dan keduanya tidak akan pernah berpisah sehingga akan bersama-samku kelak di telaga.
Alimam hakim menialai hadist ini dengan mengatakan:
هذا حديث صحيح الإسناد على شرط الشيخين ولم يخرجاه
Hadist ini sanadnya sohih (jalur pengambilan hadistnya tidak diragukan lagi) dan perawinya mempunyai syarat riwayat seperti yang disyaratkan al-imam bukhori dan Muslim didalam kitab sohih keduanya, meskipun hadits ini tidak tercantum didalamnya.


diterjemahkan : ali zainal abidin alwiy alkaff
semoga manfaat

الأربعاء، 6 يونيو 2012

Andai sekarang ia tersenyum......



jumat 29 juliy 2011, 01-30







wahai merpati yang hendak menuju tanah taibah
yang akan menepi dipepohonan madinah
Sampaikan salamku kepadanya
kepada muhammad habibulilah


Hidup ini terasa hampa tanpanya
Anganku agar selalu bersamanya
Hanya ia demi allah hanya ia







Hatiku telah tertawan keindahannya
Hatiku telah tertutup untuk selainnya
Meski jasad ini jauh dari perkemahanya
Hati dan ruhku ini selalu ku usir
Ku usir dari jasadku agar selalu bersamanya



wahai cinta dan kasihku
wahai hati dan ruhku
wahai pelipur kesedihanku
terimalah cinta ini terimalah


aku bangga sebagi ummatnya
aku bangga menjadi bagian darinya
aku bangga mencintainya
aku bangga aku bangga



yang kuharap hanya keridlaannya
yang kuharap hanya senyumnya
yang kuharap ia tidak bersedih
tak ada airmata yang ia teteskan karena kekhilafanku


kadang aku berfikir
siapalah aku ???
insan dhoif yang selalu melakukan ma'siat
siapalah aku ???
yang mengharap cinta kasih darinya


tak jarang mulut ini berkata :
aku gila ketika mengharap cinta darinya
aku gila keetika mengharap kasih sayangnya


namun hati kecilku menjawab
tidak, kau beruntung dengan mencintainya
kau beruntung karena menyayanginya
ia mencintai siapa yang mencintainya
menyayangi orang yang menyayanginya








muhammad oooh muhammad


muhammad oooh muhammad





menyebut namamu bak mengalirkan madu dibibirku
mendengar namamu berikan semangat baru bagi hidupku
tak bosan lidah ini memujimu dengan qasidahku
tak bosan pula mata ini menelaah sejarah hidupmu



ya allah tuhan pencipta cinta yang abadi
ya allah tuhan pencipta rasa sayang dihati
mudahkanlah jalanku menuju toibah
ku tak kuat menahan rindu yang kian membara


berikan mata ini kesempatan
dengan memandang gubbatul khodro
berikan hidung ini kemuliaan
dengan mencium harumnya madinah munawaaroh


ya allah
ya allah

sampaikan beribu sholawat baginya dari ku
harapanku ia sekarang tersenyum melihatku...................